Jalur tol yang melintasi Desa Muaro Sebapo, Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi kini memasuki tahap pengkajian harga lahan.
Hal itu disampaikan Kepala Desa Muaro Sebapo, Wahyu Aditya. Ia mengatakan jalur tol yang melintas di desanya kebayakan lahan perkebunan.
"Karena kebetulan wilayah Sebapo ini jadi terbelah dua nantinya, kalau enggak salah kurang lebih 11 Km yang akan dilalui nantinya," kata Wahyu, Senin (10/10).
Nantinya akan dilakukan musyawarah warga bersama
Yang menjadi perhatiannya soal pembangunan jalur tol itu yakni soal akses jalan yang dapat dilalui nantinya. Ia berharap dengan adanya tol itu, warga tetap dapat memiliki akses di dalam desa itu.
Saat ini proses pengkajian harga itu telah dilakukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP). Ia pun mengatakan tidak mengetahui soal keterlibatan warga pemilik lahan soal harga lahan yang nantinya akan digunakan untuk jalur tol.
"Tim KJPP itu sudah turun, paling mereka minta didampingi kita, tapi kita cuma nunjukin jalan. Kita engga tahu apakah mereka menemui warga atau engga, paling dari desa kita kasih tahu harga tanah umumnya disini segini. Tapi saya juga enggak tahu apakah mereka menetapkan harga umum disini atau harga pasar. Kita benar-benar enggak tahu," katanya.
Semua lahan yang dilewati jalur tol itu akan diganti dalam bentuk uang. Wahyu mengatakan tidak ada yang diganti dalam bentuk lahan baru. Ia pun mengingatkan warganya dengan lahan yang dipakai selama ini mencari penghasilan akan dijadikan jalur tol.
"Kalau saat ini sudah kita sampaikan, kalau kau menolak kan enggak bisa. Paling hanya bisa mengingatkan warga saya ketika misalkan itu menjadi satu-satunya penghasilannya coba diwanti-wanti, ketika dapat uang mungkin dapat berinvestasi di tempat lain.
Sementara itu, lebar lahan yang akan dilalui oleh jalur tol itu dikatakannya bervariasi.
"Dia ada yang 90 meter, ada yang 100 meter ada juga 100 meter lebih. Dia melihat letak geografis wilayah tertentu,"tutupnya.
Sumber: TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI